Rabu, 22 Februari 2012

februari

februari,

dan hujan perlahan beranjak pergi
aku rindu ketukan pada jendela, bukan palu, hanya
gerimis. seperti kau mengetuk hatiku dengan tangis.

aku rindu tarian hujan rerumpun bambu,menari liuk
lincah. seperti kau, gurau dengan mimik polah tingkah.
melucu. membuatku terbahak hingga tersedak

ku benci petir, meski terkadang dia hadir dalam derai air mata
langit. angkuh menggelegar. seperti kau, amarahmu membuat hatiku gegar. membuat hujan di pipiku.



hujan dan iramanya memberikan warna tersendiri bagiku, dan
begitupun dirimu.

bilakah aku rindu kau?


21/02/2012